Kamis, 22 Oktober 2009

200 ribu

tiap pagi gue ke atm untuk mengambil 200 ribu yang suami gue kirim. begitu dia telepon uang udah dikirim gue langsung cabut buat menguras itu uang. kedengarannya ih kere amat buat perempuan seperti gue. tapi itu kenyataan.gue harus bersyukur karenanya. masih mending kan daripada tidak masa sekali.

pelit. mungkin orang berfikir gitu terhadap suami gue yang sekarang lagi tugas di sumatra. tapi sebenarnya enggak sih. ini cara dia untuk mendidik gue supaya lebih hemat dan menghargai kerja keras suami, itu alasan dia sih. awalnya gw kesel banget. benci tiba-tiba sama dia. tapi setelah itu gue dipaksa sadar. iya selama ini gue sering hambur2kan uang untuk beli baju, sepatu, tas dan jam tangan serta aksesoris yang menurut gue harus sesuai waktu, formal/casual, tempat dan lain-lainnya. walhasil lemari gue penuh dengan semua itu yang gue pake kadang cuma 1 kali aje. belum lagi hobby gue beli buku, makan2 dan traktiran, nonton, karaoke, clubing dan lain lain yang kalo gue itung bikin gue nyesel.

selama perkawinan kami suami gue tidak pernah protes.
gak pernah ngerem juga jadi gue enak aja melakukan hal itu.
sampai hari itu tiba...

gue ambil uang dengan gila2an untuk bayar kebodohan nyokap gue. kontan dia marah banget dan gue dihukum. credit card, atm disita. cukup 200 ribu sehari termasuk makan gue dan asisten. ahhhhh...

sebenarnya sih gue bisa nerima karena saat ini gue di balikpapan bukan jakarta. mau gaul juga kudu tunggu weekend biar ada teman. fasilitas hiburan terbatas. klop lah.

maafkan aku suamiku. i love you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar